Selamat Datang di Blog Yusmiati

Silahkan berselancar & men-download ...
Powered By Blogger

Sabtu, 19 Januari 2008

Syarat-Syarat Evaluator

1. Persyaratan untuk menjadi seorang evaluator :

  • Mampu melaksanakan, yaitu bahwa seorang evaluator harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan evaluasi yang didukung oleh teori dan keterampilan praktik.
  • Cermat, yaitu dapat melihat celah-celah dan detail dari program serta bagian program yang akan dievaluasi.
  • Objektif, yaitu tidak mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadi, mengumpulkan data sesuai dengan keadaannya dan mengambil kesimpulan sebagaimana diatur oleh ketentuan yang harus diikuti.
  • Sabar dan tekun, yaitu dalam melaksanakan tugas dimulai dari membuat rancangan kegiatan dalam bentuk proposal, menyusun instrumen, mengumpulkan data, dan menyusun laporan, tidak gegabah dan tergesa-gesa.
  • Hati-hati dan tanggung jawab, yaitu melakukan pekerjaan evaluasi dengan penuh pertimbangan, namun apabila masih ada kekliruan yang diperbuat, berani menanggung resiiko.

2. Perbedaan Evaluator Internal dengan Evaluator Eksternal :

  • Evaluator internal adalah petugas evaluasi program yang sekaligus merupakan salah seorang dari petugas atau anggota pelaksana program yang dievaluasi.
  • Evaluator eksternal adalah orang-orang yang tidak terkait dalam kebijakan dan implrmentasi program. Mereka berada diluar dan diminta oleh pengambil keputusan untuk mengevaluasi keberhasilan program atau keterlaksanaan kebijakan yang sudah dilaksanakan.

Perbedaan yang utama dari keduanya adalah :

Pada Evaluasi internal sang evaluator lebih mengetahui tentang program daripada orang lain
dimana dia akan sulit untuk 100% objektif dan ia akan lebih banyak mengetahui hal-hal yang sifatnya kontekstual, sedangkan pada Evaluator Eksternal dia akan sulit untuk mengetahui tentang program lebih banyak tetapi ia lebih dapat bersifat objektif dan lebih kritis serta lebih mencari hal-hal atau informasi yang lain yang lebih penting

Evaluasi Pendidikan (2)

Seseorang yang ingin melakukan evaluasi terhadap suatu pendidikan ia harus mengetahui tujuan evaluasi yang hendak dilaksanakan dalam suatu proses pendidikan atas tujuan yang hendak dicapai dalam program pendidikan tersebut.Dalam mengevaluasi suatu pendidikan harus menetapkan tujuan program, memilih alat yang layak,pelaksanaan pengukuran,memberikan skor, menganalisa,dan menginterprestasikan skor, membuat catatan yang baik dan dalam mengevaluasi harus mempunyai sikap,adil ,jujur dan bertanggung jawab.


Dalam Al-Qur’an Surat Hud ayat-112

فاَسْتَقِِمْ كَمَاَامِرْتَ وَمَنْ تَا بَ مَعَكَ وَلآتَطْغَوْا اِنَّهٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ

«Oleh karena itu hendaklah engkau selalu bersikap jujur sebgaimana yang diperintahkan kepadamu, begitu juga kepada orang-orang yang tobat darikemusyrikan danberiman bersamamu.Namun janganlah kamu bertindak melampaui batas yang digariskan agama. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apayang kamu kerjakan.(Q.S. Hud-112) »


Al-Qur’an Surat AL Isra’ ayat 35

وَاَوْفُوْا الْكَيْلَ اِذَََا كِلْتًمْ وَزِنُوْا بِلْقِسْطَاسِِ الْمُسْتَقِيْمِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَاْ وِيْلاً

“Dan penuhilah takaran jika kamu menakar dan timbanglah secara jujur! Cara itulah yang terbaik, dan akibatnya pun lebih baik pula.(Q.S. Al Isra’-35)”

Adil

Q.S. An-Nisa ayat 58 :

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hokum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”

Maksud ayat di atas adalah bahwa bagi seorang tester harus memiliki sifat adil terhadap bawahannya dalam melaksanakan evaluasi pada suatu lembaga pendidikan atau dalam proses belajar mengajar, dan seorang tester dalam mengambil keputusan harus adil. Seorang Teste dapat meningkatkan suatu pendidikan.

Jujur

Q.S. At-Taubah ayat 119 :

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama-sama orang yang benar”

Jadi seorang Teste harus jujur dalam menyampaikan segala sesuatu yang masih berhubungan dengan evaluasi program pendidikan.

Dan kewajiban menegakkan kebenaran dan keadilan tanpa pandang bulu telah diterangkan di dalam


Al-Qur’an Surat An-Nisa’ ayat 105

اِنَّا اَنْزَلْنَا اِلَيْكَ الْكِتَبَ بِا الْحَقِّ لِِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا اَرَاكَ اللهُ وَلاَ تَكُنْ لِلخَا ءنِيْنَ خَصِيْمًا

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Al-Qur’an ini untuk menerangkan yang hak kepadamu supaya kamu dapat mengadili antara manusia dengan hukum yang diajarkan Allah kepadamu.Dan janganlah kamu menjadi lawan pihak yang jujurkarena membela pihak yang khianat.(Q.S. AnNisa’ ayat 105)” Dan bertanggung jawab atas perbuatanya masing-masing. Dalam Surat An Najm ayat 39-41.

وَاِنْ لَيْسَ لِلاِنْسَانِ اِلاَّ مَاسَعئ

Bahwa, manusia tidak akan memperoleh bagian, kecuali apa-apa yang telah dikerjakannya untuk dirinya”

وَاَنَّ سَعْيِهٌ سَوْفَ يُرَئ

“Bahwa hasil amal usahanya itu pasti akam diperlihatkan kepadanya”

ثُمَّ يُجْزَـهُ الجَزَاءَ الاَوْفئ

“Kemudian akan diberi ganjaran lebih banyak”


Nama Buku

Evaluasi Pendidikan

Pengarang

Drs.Wayan Nurkanca

Drs.P.P.N. Sumantara

Penerbit

Usaha Nasional, Surabaya -Indonesia


Dalam buku ini telah di bahas bahwa yang dimaksuk dengan evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai, sesuai dengan penjelasan diatas tersebut maka evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai sesuatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan.

Dan untuk mengadakan penilaian yang tepat terhadap sesuatu terlebih dahulu harus didasarkan atas pengukuran –pengukuran, dan sebaliknya pengukuran –pengukuran yang dilakukan tidak akan memberi arti apa-apa kalau tidak kita hubungkan dengan penilaian.Oleh karena itu antara pengukuran dan penilaian itu sangat erat hubungannya, maka kedua istilah tersebut biasanya dirangkaikan sehingga menjadi pengukuran dan penilaian.

Oleh karena itu evaluasi hasil belajar di suatu sekolah akan dilakukan oleh sejumlah tenaga pengajar di sekolah tersebut, maka supaya tidak ada kesimpang siuran dalam pelaksanaan evaluasi antara guru yang satu dengan yang lainnya, perlu adanya suatu pedoman yang dapat dijadikan pegangan oleh para guru dalam mengadakan evaluasi hasil belajar masing-masing.Pedoman bersama tersebut hendaknya disusun dalam suatu program bersama tentang kegiatan evaluasi yang dilaksanakan di sekolah tersebut.Program semacam ini disebut program evaluasi.

Program evaluasi dan persiapan khusus merupakan dua hal yang tidak bisa dipisah-pisahkan. Kedua hal tersebut saling lengkap melengkapi, sedikitnya hal-hal yang perlu dilakukan dalam persiapan khusus ini tergantung kepada terperinci tidaknya ketentuan-ketentuan yang dicantumkan dalam program evaluasi.Misalnya apabila di dalam program evaluasi telah dicantumkan tentang tujuan-tujuan evaluasi secara terperinci maka dalam persiapan khusus tentu hal itu tidak tidak perlu dilakukan lagi.

Seorang konselor pendidikan akan mempergunakan hasil-hasil evaluasi yang diperolehnya untuk menentukan bimbingan yang bagaimanakah yang akan diberikan kepada seorang anak atau sekelompok anak, seorang panitia seleksi akan mempergunakan hasil-hasil evaluasi yang dilaksanakan untuk menentukan mana calon-calon yang akan diterima.Dan saya kira dari buku ini mengenai evaluasi sudah cukup jelas.

PERSPEKTIF PERSAMAAN GENDER MENURUT PANDANGAN ISLAM

Isu-isu ketidak mampuan wanita untuk menjadi seorang pemimpin seharusnya harus segera ditepis, penulis pribadi berasumsi bahwa kurang terekposnya kejayaan suatu negara yang yang pimpin oleh wanita dulunya, dijadikan bukti dab senjata bagi mereka berkepentingan, bahwa pemimpin perempuan tidak mempunyai sejarah yang berarti, sehingga yang muncul kepermukaan bumi adalah wanita dengan segala kelemahannya yang disetir oleh pihak-pihak tertentu.Nal, hal semacam inilah yang menjadikan sebagian wanita gencar untuk mengupayakan persamaan gender karena merasa termaginalkan, tersubdinatkan bahkan mengklaim sebagai kaum yang tertinda. Feminis Barat sangat umum, bahkan mereka berani mengeluarkan statemen bahwa keluarga adalah faktor utama yang menjadikan wanita sebagai budak.

Yang dihadapi publik tentang isu-isu kesetaraan semakin kompleks ketika dihadapkan pada sebuah fenomena masa kini, para feminis yang mengatakan bahwa konsep gender adalah konstruksi sosial, sehingga perbedaan jenis kelamin tidak perlu mengakibatkan perbedaan peran dan perilaku gender dalam tataran sosial, oleh karewnanya segala pekerjaan yang berbau gender harus dihilangkan dalam kondisi sosial.

Gender adalah perbedaan peran, fungsi, tanngung jawab antara laki-laki dan perempuan yang merupakan hasil konstruksi sosial budaya yang dapat diubah sesuia kemajuan zaman, Gender secara umum digunakan untuk mengidentifikasi laki-laki dan perempuan dari segi sosial budaya dan bahwa gender juga merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultura, antara laki-laki dan perempuan mutllak diperlukan untuk menjaga harmoni dari keseluruhan sistem.

Dalam membicaraka gender, ia tidak boleh lepas dari identitas seksual karena pengembangan peran gender juga bertolak dari perbedaan seksual, malah ilmu modern bukanhanya menyingkap perbedaan gender dari sudut biologi saja tetapi juga dari sudut fisiologi dan psikologinya.Secara biologi telah dimaklumatkan bahwa wanita berbeda dengan laki-laki dari sudut kerangka tubuhnya dan sistem struktur jasmaninya yang telah disiapakan untuk mengandung janin, melahirkan bayi, menyusui dan medidiknya. Dari aspek fisiologinya, wanita berbanding lelaki, lebih emosional dan panca indranya lebih lemah, sedangkan laki-laki sejumlah otot-ototnya lebih kuat dibandingkan wanita dan dari aspek Psikologi, emosional wanita lebih kuat karena sunnahtullah penciptaan wanita sebagai manusia yang diamanah dengan tugas yang utam, yaitu mendidik anak, tugas yang menuntut kasih sayang.

Untuk itu, Islam memberikan hak-hak dan kewajiban yang sama kepada lelaki dan wanita, kecuali beberapa hal yang khas bagi perempuan atau laki-laki karena adanya dalil-dalil syara’ dan untuk kepentingan masing-masing yang sesuai dengan yang dikehendaki Islam. Hal dan kewajiban tersebut akan sama bila watak dan tabiat insaniyahnya sama, dan berlainan bila tabiat masing-masing menghendaki sebaliknya.Oleh itu informasi persamaan dan perbedaan hak, kewajiban dan peranan laki-laki dan wanita perlu diketengahkan agar tidaak muncul kesalah pahaman tentang kedudukan wanita, terutam sekali di dalam usaha mengurangi exploitasi dan diskriminasi terhadap wanita.Dalam surat An Nahl ayat 97.

’’ Barang siapayang melakukan amal kebaikan, baik laki-laki maupun perempuan, lagi pula ia beriman, Kami akan memberi pahala kepadanya, yang lebih baik dari apa yang mereka lakukan’’. (Q.S. An Nahl ayat 97 ).

Ayat ini menekankan bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai Iman.

Kewajiban dan peranan wanita tidak duraikan di sini tetapi cukup saja digambarkan diantaranya persamaan kedudukan laki-laki dan wanita yang disebutkan menurut al-Qur’an adalah dari segi pengabdian, status kejadin, kemanusian, pemilikikan dan selainnya.Bahkan Al-Qur’an memiliki kriteria khusus bagi perempuan ideal , dalam surat AT Tahrim ayat 12.

’’Dan yamg termasuk contoh wanita yang baik, ialah Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya. Maka kami tiaupkan ke dalam rahimnya ruh ciptaan kami. Dia membenarkan syari’at-syari’at Tuhan dan kitab-kitabNya. lebih dari itu, dia adalah wanita yang taat pula’’.( Q.S AT Tahrim ayat 12 ).

Dalam ayat ini ditekankan bahwa perempuan memiliki kemandirian dalam menentukan pilihan pribadi yang diyakini keberannya, sekalipun harus berhadapan dengan suami bagi para yang sudah berkeluarga.

Yang sangat menarik adalah, ternyata banyak diantara perempuan masa lalu yang bergelar sulthonah atau ratu, yang banyakmemberikan kemajuan-kemajuan berarti dalam mengurusi permasalhan negara dari segi sosial, politik, ekonomi dan budaya serta merencanakan strategi peperangan. Dan titik tolak kemerdekaan wanita bukanlah melihat wanita sebagai makhluk otonom yang terpisah dari lingkungannya, melainkan sebagai pribadi yang terkait dengan kemajuan bangsa.Dan Al Qur’an mengajarkan bahwa islam ditugaskan untuk memberikan kenyaman, keamanan hidup bagi seluruh penduduk dunia tanpa membedakan jenis kelamin, suku, bangsa dan variable sosial lainnya.

Selasa, 08 Januari 2008

TUGAS RAPORT


Selasa, 18 Desember 2007

TUGAS KETIGA - RAPORT

Nama Madrasah : MTs. Al-Musyarrofah


Kelas : VII


Nama Madrasah : MTs. Al-Musyarrofah


Alamat : Jl. H. Rebo Petukangan Utara


Semester : 2 (dua)


Alamat : Jl. H. Rebo Petukangan Utara

Nama Siswa : Rahmatullah



Tahun Pelajaran : 2006/2007


Nama Siswa : Rahmatullah



Nomor Induk :






Nomor Induk :














A

Mata Pelajaran

Aspek Penilaian

Nilai

Catatan Guru



Kegiatan Ekstrakurikuler

No

Jenis Kegiatan

Angka

Huruf



1

Pramuka

1.

Pendidikan Agama Islam







2



a.Al-Qur'an dan Hadits

Penguasaan Ilmu / Pengetahuan

65

Enam lima

Kompetensi



3




Penerapan / Pengamalan

67

Enam tujuh

tercapai







b.Aqidah dan Akhlak

Penguasaan Ilmu /Pengetahuan

70

Tujuh nol

Kompetensi








Penerapan / Pengalaman

70

Tujuh nol

tercapai





PERILAKU


c.Fiqih

Penguasaan Ilmu / Pengetahuan

60

Enam nol

Kompetensi


………………………………………………………………………………………………………………………………………………..



Penerapan / Pengalaman

60

Enam nol

tercapai


………………………………………………………………………………………………………………………………………………..


d.SKI

Penarapan / Pengalaman

62

Enam dua

Kompetensi


………………………………………………………………………………………………………………………………………………..



Pengusaan konsep dan nilai-nilai

60

Enam nol

tercapai


………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

2.

Bahasa dan Sastra

Mendengarkan

70

Tujuh nol

Kompetensi


………………………………………………………………………………………………………………………………………………..


Indonesia

Berbicara

72

Tujuh dua

tercapai








Menulis

65

Enam lima



………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

KEGIATAN BELAJAR PEMBIASAAN



Membaca

67

Enam tujuh



………………………………………………………………………………………………………………………………………………..



Apresiasi Sastra

67

Enam tujuh



………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

3.

Bahasa Arab

Mendengarkan

70

tujuh nol

Kompetensi


………………………………………………………………………………………………………………………………………………..



Berbicara

65

Enam lima

tercapai


………………………………………………………………………………………………………………………………………………..



Membaca

70

Tujuh nol



………………………………………………………………………………………………………………………………………………..



Menulis

60

Enam nol







4.

Bahasa Inggris

Mendengarkan

70

Tujuh nol

Kompetensi








Berbicara

60

Enam nol

tercapai




KETIDAKHADIRAN/ABSENSI



Membaca

60

Enam nol





Nomor

Alasan



Menulis

65

Enam lima





1

Sakit

5.

Matematika

Pemahaman dan Konsep

75

Tujuh lima

Kompetensi




2

Izin



Penalaran dan Komunikasi

70

Tujuh nol

tercapai




3

Tanpa Keterangan



Pemecahan Masalah

65

Enam lima







6.

Ilmu Pengetahuan Alam

Pemahaman dan Penerapan Konsep

65

Enam lima

Kompetensi








Kinerja Ilmiah

70

Tujuh nol

tercapai






7.

Ilmu Pengetahuan Sosial

Pengusaan Konsep dan nilai-nilai

70

Tujuh nol

Kompetensi



Mengetahui





Penerapan

70

Tujuh nol

tercapai



Orang Tua/ Wali



8.

Pendidikan Kewarganegaraan

Pengusaan Konsep dan nilai-nilai

80

Delapan nol

Kompetensi








Penerapan

67

Enam tujuh

tercapai






9.

Seni Budaya

Apresiasi

72

Tujuh dua

Kompetensi



(………………..)





Kreasi

62

Enam dua

tercapai






10.

Pendidikan Jasmani,olahraga

Pemainan dan Olahraga

70

Tujuh nol

Kompetensi







dan Kesehatan

Aktivitas Pengembangan

60

Enam nol

tercapai








Uji diri / Senam

70

Tujuh nol









Aktivitas Ritmik

63

Enam tiga









Pilihan…………………………..

61

Enam satu







11.

Keterampilan / Teknologi

Etika Pemanfaatan

60

Enam nol

Kompetensi







Informasi dan komunikasi

Pengelolahan dan Pemanfaatan

70

Tujuh nol

tercapai








informasi

65

Enam lima









Penugasaan Proyek

64

Enam empat







B.

Muatan Lokal











a.BTQ

Pengusaan Ilmu

75

Tujuh lima

Kompetensi








Penerapan

75

Tujuh Lima

Tercapai







Jumlah Nilai


12903









Rata-rata


60









Peringkat Kelas Ke :